59% Orang Setuju Penumpang Gendut Pesawat Bayar Lebih Mahal

KABARKITO, Jakarta - Di beberapa negara, beredar wacana agar penumpang gendut membayar tiket pesawat lebih mahal. Walau terkesan diskriminatif, ternyata 59 persen penumpang maskapai internasional setuju.

Adalah Skyscanner, situs perjalanan yang melakukan survei internasional kepada 1.000 orang dewasa. Dalam poling tersebut, responden diminta pendapat tentang kebijakan menerapkan harga tambahan, bagi penumpang dengan berat badan berlebih.

Hasilnya, 59% responden setuju, tetapi 41% yang lain menyatakan menentang ide penerapan pajak kegemukan atau fat tax. Diskriminasi pun dijadikan alasan mengapa mereka menentang.

"Ini mengejutkan bagi kami mengetahui banyak para pengguna transportasi udara secara umum menyambut baik sistem penetapan harga penerbangan yang berlapis," kata Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner Indonesia Tika Larasati, kepada detikTravel, Jumat (5/4/2013).

Sistem fat tax, lanjut Tika, bisa menjadi isu yang sangat sensitif bagi maskapai penerbangan. Adapun alasan Skyscanner melakukan poling tersebut untuk menanggapi pernyataan ekonom asal Norwegia Dr Bharat P Bhatta.

Ia mengatakan model penetapan harga berdasarkan berat badan penumpang akan membawa keuntungan bagi maskapai penerbangan. Keuntungan tersebut dalam bentuk tiket yang lebih terjangkau dan berkurangnya emisi karbon.

Salah satu maskapai yang telah menerapkan sistem ini adalah Samoa Air. Maskapai yang beroperasi di kawasan Pasifik ini telah menerapkan harga sesuai berat badan.

Sebelumnya di awal pekan ini, Sunday Times memberitakan bahwa Air India akan memberikan sanksi kepada awak kabin mereka yang berumur 40 atau lebih jika ditemukan mereka dalam kondisi yang tidak fit atau kelebihan berat badan setelah melalui serangkaian tes kesehatan.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama