Add caption |
Ia menjelaskan, masyarakat Kerinci terdiri dari dua golongan, yakni rasional dan irrasional dan bukan sukuisme. Kalau masyarakat memilih orang Kerinci asli, artinya mereka tergolong rasional, namun kalau masyarakat memilih orang luar atau non Kerinci, justru irrasional.
Murady menyebutkan, kalau ingin menguasai sesorang, kelompok, atau suatu etnis, kuasailah bahasa. Sebab, menurutnya, pendekatan lebih efektif dan efisien melalui bahasa, sehingga seseorang mudah dikenal dan dipahami.
"Terkait calon bupati dan wakil bupati Kerinci, saya tidak mau berkomentar. Sebab sedikit saja saya bicara, nanti banyak kelompok yang ambil kesempatan dan membenci saya, untuk sementara saya pilih diam sajalah," ujar polisiti Partai Hanura ini.
Pria yang sukses sebagai pengusaha di Surabaya ini menjelaskan, pada Pemilukada Kerinci 4 Juli 2013 mendatang, ada banyak kemungkinan munculnya calon-calon jelang pemilukada ini. Diantaranya adalah hanya untuk ikut-ikutan, untuk mengukur populeritasnya di masyarakat, dan ada juga yang hanya maju untuk memecahkan suara lawan.
"Banyak yang sekedar ikut-ikutan dengan memajang baliho saja, ada yang ingin memanaskan suasana di pemilukada, padahal dia tidak memiliki tim dan dana, namun ada juga yang benar-benar siap maju menjadi Bupati Kerinci," pungkasnya.
Posting Komentar