“Saya harap PNS menjadikan Batik Kerinci sebagai pakaian dinas setiap hari Kamis. Batik Kerinci terus dikembangkan dan mendapat penghargaan dari Provinsi Jambi. Penggunaan Batik Kerinci akan meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik,” ujar Daruli.
Menurut Daruli, pengembangan Batik Kerinci terus dilakukan. Dua kelompok pengrajin batik di Kerinci diberikan dana Rp 100 juta oleh pemerintah untuk pengembangan Batik Kerinci.
“Pengembangan Batik Kerinci terus dilakukan. Ada dua kelompok yang dibina saat ini, di Tanjung Pauh dan Siulak,” jelas isteri Bupati Kerinci itu.
Bupati Kerinci, H Murasman, mengaku sangat merespon pengembangan Batik Kerinci dan usulan agar PNS mengenakan pakaian batik khas Kerinci. Hal itu dapat menciptakan rasa kebersamaan antar PNS di Kerinci.
“Kalau produksi batik sudah baik, nanti diminta semua PNS memakainya setiap Kamis. Pengenaan Batik Kerinci merupakan salah satu pasar batik, selain dijual ke daerah lain,” ujar Murasman.
