Penumpang Lion Air Tujuan Jambi Cemas

Kabar kito, JAMBI - Penumpang pesawat LionAir dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta tujuan Jambi sedikit dibuat cemas. Pasalnya, pesawat yang seharus mendarat pukul 06.40 WIB sempat dua kali gagal saat berusaha mendarat ke Bandara Sultan Thaha, Jambi, Sabtu (2/6). Setelah gagal, pilot memutuskan mengalihkan pendaratan (divert) ke Palembang.

 Disebut pengalihan pendaratan akibat terhalang cuaca buruk. Namun sesampainya di langit Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, lagi-lagi pesawat terhalang kabut tebal. Sehingga akhirnya diputuskan mendaratkan pesawatnya ke Bandara Hang Nadim, Batam.

 Kemas Faried, penumpang LionAir mengatakan, dia sengaja memilih penerbangan pagi dari Jakarta, yakni keberangkatan pukul 05.40 WIB. Sehingga kurang sejam kemudian dijadwalkan tiba di Jambi guna menghadiri sebuah acara di Jambi. Namun urung terlaksana karena pesawat gagal lepas landas, meski dua kali melakukan upaya pendaratan.

 "Saat pesawat mau landing, pilot membatalkannya. Alasannya karena cuaca tidak memungkinkan untuk mendarat," jelasnya saat dihubungi Tribun, kemarin. Pilot kata Farid, memutuskan tidak mendarat dan berputar-putar di udara selama 20 menit. Karena terkendala kabut tebal yang membuat jarak pandang terhalang. Landasan tidak terlihat sehingga pesawat tidak jadi mendarat kedua kalinya.

 Pilot pesawat kemudian memutuskan mendaratkan pesawat ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. Namun lagi-lagi terhalang kabut tebal. "Di Palembang, pilot mencoba untuk landing. Saat sudah kelihatan daratan, namun ketika posisi mau mendarat kembali bertemu kabut tebal. Posisi siap mendarat tapi (kabut) menutup jarak pandang, pilot kembali menaikkan ketinggian pesawat (dan) menuju Batam," jelas Faried.

 Akhirnya pesawat bertolak ke Bandara Hang Nadim, Batam. Setelah mendarat dan mengisi bahan bakar selama 30 menit, pesawat kembali lepas landas menuju Jambi. "Sekitar pukul 10.00 WIB kurang mendarat di Jambi," jelas pengusaha muda yang tinggal di Jakarta itu.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama